|
Ilustrasi anak bermain lato-lato (Pixabay/Joko_Narimo) |
Latto-Latto
merupakan permainan yang sedang viral saat ini, dimainkan dengan cara
menabrakan dua buah bola yang diikat dengan seutas tali menggunakan jari tangan
sehingga menimbulkan bunyi ketukan yang konstan berirama.
Permainan
tradisional yang berasal dari Amerika Serikat ini dikenal dengan beberapa nama
diantaranya clacker, click-clacks, knockers, atau clankers. Di
dalam koran New York Times yang menerbitkan catatan pada Agustus 1971
menunjukkan adanya kejuaran dunia clackers. Peristiwa yang dicatat
sejarah ini berlangsung di Italia yaitu di Desa Calcinatello, dekat Brescia. Di
Amerika Selatan, benda ini identik dengan “Bolas” yang digunakan untuk senjata
berburu oleh penduduk di Pampas, Gran Chaco, Patagonia. Permainan clackers sendiri
masuk ke Indonesia kemungkinan pada sekitar tahun 1990-an dan menggunakan
istilah latto-latto dari bahasa Makassar karena asal kata “Latto” di kota tersebut
yang berarti bunyi yang dikeluarkan dari dua benda yang berbenturan. Dosen
Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman
Saleh menjelaskan bahwa orang Makassar menyebut permainan ini sebagai
Latto-Latto karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan dan bunyi benturan
bola tersebut yang berulang-ulang.
Cara Bermain Latto-latto
Latto-latto
terbuat dari dua bola berbahan plastik polimer yang padat kemudian diikatkan
pada tali. Kedua bola tersebut dimainkan dengan cara diayun kemudian
dibenturkan sehingga menghasilkan bunyi kletek-kletek. Jika melihat
anak-anak yang bermain, permainan ini terlihat sangat mudah. Namun apabila
tidak mengetahui cara bermain yang benar, bukan hal mustahil bola tersebut
membentur telapak tangan atau juga kepala sehingga menimbulkan benjol. Berikut
ini hal yang perlu diikuti agar mahir bermain latto-latto:
- Pastikan
kedua bola berada di posisi yang seimbang
- Jepit
dibagian tali latto-latto diantara jari tangan, gunakanlah jari yang paling
nyaman seperti telunjuk
- Mulailah
mengayunkan bola perlahan dengan cara menaik-turunkan tangan sehingga kedua
bola memantul bertabrakan satu dengan yang lain
- Setelah
merasa bola berbenturan dengan nyaman dan menemukan ritme pantulan, gerakan tangan
naik-turun dengan semakin cepat agar latto-latto berbenturan dan menimbulkan
bunyi keras bertubi-tubi
- Gunakan
feeling ketika menaik-turunkan tangan untuk menyeimbangkan ritme
pantulan supaya latto-latto memantul dalam durasi yang lama
Setelah
bisa bermain dengan cara diatas, dapat lanjut dengan trik-trik lain yang bisa
dipelajari dari youtube.
Seperti
yang disebutkan diatas, ketika bermain latto-latto hendaknya kita memahami cara
bermainnya agar tidak menimbulkan kecelakaan. Dibalik kesenangan bermain dan
bunyi yang dihasilkan dari latto-latto, ada hal-hal lain yang perlu diwaspadai dan
harus diperhatikan, diantaranya:
1. Jangan
menimbulkan kegaduhan
Bermain
latto-latto memberikan efek kesenangan bagi pemainnya. Apalagi dapat bermain bersama-sama
dengan orang lain. Namun perlu diingat bahwa permain ini menimbulkan efek
suara, tidak semua orang menyukai suara kletek-kletek yang dihasilkan
latto-latto. Kadang juga suara tersebut membuat orang lain merasa bising.
Perhatikan pula waktu bermain, jangan sampai menganggu jam istirahat orang
lain. Bermain lah dengan bijak dan pahami situasi di sekitar kita.
2. Risiko
bola pecah
Meskipun
latto-latto memiliki bahan yang cenderung keras dan padat, bukan berarti bahan
ini tidak bisa rusak. Ketika terjadi benturan yang keras atau dimainkan
terus-menerus, bahan plastik latto-latto bisa saja pecah dan menimbulkan
serpihan yang tajam. Pecahan material bahan pembuat latto-latto berpotensi
masuk ke mata sehingga perlu kewaspadaan ketika bermain.
3. Iritasi pada tangan
Bermain
latto-latto secara berlebihan berisiko menimbulkan kemerahan di tangan.
Utamanya ketika baru belajar, mencoba berulang-ulang tanpa berhenti dan
istirahat akibat rasa penasaran membuat tangan menjadi bengkak dan memar. Ketika
menjepit tali ke tangan, juga dapat membuat aliran darah menjadi tidak lancar sehingga
jari menjadi terlihat memerah. Usahakan untuk beristirahat sejenak setelah lama
bermain latto-latto agar tidak menimbulkan efek yang buruk.
4. Lebam dan Benjol
Hal
ini yang sering terjadi pada pemain pemula, latto-latto menghantam kepala,
telapak tangan, sehingga harus berhati-hati. Ada juga tali yang digunakan untuk
mengingat bola ternyata bisa berpotensi mengikat leher. Kepada orang tua agar dapat
mengawasi anak-anak bermain latto-latto.
Selain
hal kontroversi diatas, Latto-latto saat ini tengah menjadi tren. Latto-latto
yang dijual seharga Rp5.000 hingga Rp20.000 ini apabila dimainkan secara wajar dan bijak maka
latto-latto pun punya dampak baik dan positif bagi pemainnya. Sekarang ini
muncul berbagai lomba untuk menguji kepiawaian bermain latto-latto ini.
Pemenangnya adalah pemain latto-latto yang mampu menggerakkan latto-latto tanpa
henti dengan gerakan yang bervariasi. Hal tersebut mengembangkan kemampuan
kreatifitas pemainnya. Apabila anak-anak bermain latto-latto maka dapat mengalihkan
dan mengurangi dampak bermain gadget pada anak-anak. Latto-Latto dapat menstimulasi
kemampuan motorik. Bermain latto-latto meningkatkan fungsi koordinasi antara
kemampuan kognitif dan motorik. Jika bermain latto-latto bersama teman-teman,
dapat meningkatkan kemampuan sosio emosional anak.
Apapun
permainannya, hendaknya orang tua selalu mengawasi dan mendampingi anak-anak
agar manfaat dan kemampuan optimal dari permainan dapat diserap anak dan
mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari permainan tersebut.
0 comments:
Posting Komentar